RESERVASI KAMAR HOTEL (1)
4.1 Pengertian Reservasi Kamar
Reservasi
kamar adalah suatu permintaan kamar untuk waktu yang akan datang melalui
berbagai media. Reservasi merupakan proses pemesanan terlebih dahulu sebelum
tamu datang ke hotel. Reservasi dilakukan agar tamu mendapatkan jaminan
memperoleh kamar sesuai yang diinginkan. Proses reservasi memberikan keuntungan
bagi kedua belah pihak, baik hotel maupun tamu. Keuntungan reservasi bagi
hotel, yakni hotel dapat memprediksi tingkat hunian kamar dan pendapatan pada
periode tertentu, memudahkan penyusunan jadwal bagi karyawan, dan hotel mampu
memberikan pelayanan yang maksimal bagi tamu. Sedangkan keuntungan bagi tamu,
yakni mendapatkan kepastian akan ketersediaan kamar, tamu bisa memperkirakan
anggaran untuk pemesanan kamar, tamu terhindar dari resiko pencarian kamar yang
tidak pasti, dan tamu dapat menikmati pelayanan yang maksimal karena sudah
mempunyai gambaran pasti mengenai hotel yang dituju.
Reservasi
pada sebuah hotel mempunyai berbagai karakteristik, diantaranya berdasarkan
kepastian pemesanan, waktu pemesanan, dan jumlah tamu. Reservasi berdasarkan
kepastian pemesanan terbagi menjadi dua, yakni;
1.
Pemesanan bergaransi
Pemesanan
bergaransi merupakan pemesanan yang disertai jaminan untuk mendapatkan
kepastian dari pihak hotel atas kamar yang telah dipesan. Jaminan diterapkan
hotel untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan dari proses pemesanan, karena
tamu yang sudah memesan tidak datang atau no show. Sistem jaminan juga sangat
efektif diterapkan terutama pada saat tingkat hunian kamar tinggi (peak
season/high season). Jaminan pemesanan kamar dapat berupa;
a.
pre-payment
Pre-payment
merupakan pembayaran yang dilakukan oleh calon tamu untuk pemesanan sejumlah
harga kamar dan fasilitas yang akan dipergunakan.
b.
credit card
Tagihan
kartu kredit digunakan sebagai jaminan pemesanan kamar, dalam hal ini petuugas
hanya menanyakan nomor kartu kredit dan nama yang tertera pada kartu kredit
tersebut.
c.
advance deposit
advance
deposit merupakan pembayaran yang dilakukan oleh calon tamu dalam jumlah
tertentu. Pembayaran paling sedikit harga kamar untuk satu malam dan kurang
dari harga keseluruhan kamar selama tinggal.
d.
kontrak kesepakatan (corporate)
kontrak
kesepakatan merupakan salah satu bentuk kerjasama pihak hotel dengan
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menyetujui untuk membayar sejumlah kamar
pada pihak hotel.
e.
agen perjalanan (travel agent)
bentuk
penjaminan berupa voucher, dimana penjaminan pemesanan kamar dilakukan oleh
agen perjalanan.
2.
Pemesanan tidak bergaransi
Pemesanan
tidak bergaransi atau non-guaranteed reservation merupakan pemesanan kamar
tanpa disertai jaminan apapun. Dalam hal ini pihak hotel hanya memastikan kamar
yang dipesan tersedia sampai batas waktu yang telah ditentukan pada saat
tanggal kedatangan. Pemesanan ini sering juga disebut state reservation
cancellation time.
4.2 Media Pemesanan Kamar
Media
pemesanan merupakan metode atau cara yang digunakan calon tamu untuk melakukan
pemesanan kamar. Media yang digunakan untuk pemesanan kamar, diantaranya;
1.
Telepon, alat komunikasi yang paling banyak digunakan dalam melakukan reservasi
kamar
2.
Teleks, alat komunikasi dengan teleks sama cepatnya dengan telepon
3.
Faksimilie
Alat
komunikasi yang hampir sama dengan teleks yang sama-sama memiliki tanda bukti
sebagai konfirmasi
4.
Surat
5.
Telegram
6.
Personal/Go Show
7.
Komputer terminal
8.
Internet/ E-Mail
4.3 Source of Reservation
Sumber
pemesanan merupakan orang atau pihak yang menjadi sumber terjadinya pemesanan.
Sumber-sumber pemesanan sebagian besar berasal dari pihak-pihak yang sudah
menjalin kerjasama (Sambodo, 2006). Sumber pemesanan hotel, meliputi;
1.
Perorangan
Setiap
orang yang mengadakan reservasi merupakan sumber pemesanan bagi hotel, baik
pesanan untuk perorangan maupun rombongan.
2.
Perusahaan Penerbangan (Airline)
Perusahaan
penerbangan sering memesan kamar hotel untuk:
a.
Para penumpang, yaitu apabila ada penundaan keberangkatan pesawat yang
mengharuskan para penumpang menginap. Dalam hal ini perusahaan penerbangan akan
menanggung semua biaya akomodasi untuk penumpangnya.
b.
Para awak pesawat yang singgah dan bermalam di suatu kota, terdiri dari kapten,
pilot, co-pilot, pramugari, teknisi, dan lain sebagainya. Karena kegiatan
mereka sudah terjadwal, maka hotelpun dapat dengan mudah mengalokasikan
kamar-kamar untuk mereka.
3.
Biro Pejalanan (Travel Beureau)
Biro
pejalanan merupakan pemesanan kamar yang amat potensial bagi hotel. Dalam
kegiatannya, biro perjalanan menjual paket wisata yang didalamnya termasuk
akomodasi. Pemesanan hotel dilakukan biro perjalanan apabila:
a.
Tamu membeli paket wisata yang meliputi akomodasi di dalamnya. Dalam hal ini
biro perjalanan akan mendapatkan keuntungan dari harga kamar khusus.
b.
Tamu meminta biro perjalanan untuk memesankan kamar saja tanpa membeli paket
wisata. Dalam hal ini biro perjalanan juga akan mendapatkan komisi atas jasa
atau rekomendasi. Komisi yang di berikan hotel kepada biro perjalanan untuk
jasa ini bervariasi, dari 10 hingga 15 persen dari harga kamar sebelumnya ditambah
pajak dan pelayanan (tax & service)
4.
Company/Corporate
Sudah
cukup lazim dalam dunia bisnis, perusahaan menugaskan manajemen dan karyawan
untuk tugas keluar, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Untuk
keperluan akomodasi, perusahaan tersebut akan memesankan kamar hotel di tempat
tujuan. Selain itu, perusahaan dapat juga memesankan kamar untuk tamu-tamunya.
5.
Pemerintahan (Goverment)
Pemerintahan
memesankan kamar hotel untuk para pejabat yang sedang dalam perjalanan dan
mangharuskan mereka menginap, ataupun untuk para tamu negara yang datang untuk
mancanegara. Pembayaran pesanan jenis ini sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah.
6.
Kantor Pemesanan Pusat (Central Reservation Office)
CRO
adalah sebuah kantor jaringan pemesanan kamar yang memiliki kerjasama dengan
hotel-hotel di seluruh dunia. CRO dibedakan menjadi dua jenis, yakni :
a.
Affiliate Reservation Network
Jaringan
pemesan kamar untuk hotel yang memiliki mata rantai (hotel chain) dengan sistem
reservasi online, seperti Holidex (Holiday Inn Group), maxial (Hyatt Group),
Accor (Novotel Group)
b.
Non-affiliate Reservation Network
Yaitu
jaringan kamar yang tidak terikat pada mata rantai hotel atau independent,
seperti HW (leading Hotel of the World), SRS (Streigenberger Reservation Service),
dan lain-sebagainya.
7.
Perwakilan Hotel Bandara
Hotel
seringkali menempatkan karyawan untuk menjemput tamu yang akan tiba di bandara.
Di samping itu petugas ini juga bertugas mencari tamu yang belum mendapatkan
hotel untuk menginap.
8.
Perusahaan penyewa mobil
Di
negara-negrara barat, perusahaan penyewa mobil menjadi sumber pesanan kamar
yang cukup prospektif. Para pelancong yang ingin mengadakan perjalanan
menggunakan mobil dapat sekaigus memesan kamar. Perusahaan penyewa mobil
kemudian memesan kamar ke hotel-hotel yang biasanya menjadi partnernya.
9.
Penyelenggara Acara (Event Organizer)
Penyelenggara
acara berhubungan dengan para pelanggan yang sering membutuhkan akomodasi,
misalnya rombingan konferensi. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan event organizer
untuk memesankan akomodasi untuk mereka.
4.4 Status pemesanan kamar
Status
pemesanan kamar memudahkan petugas reservasi dalam penentuan jumal kamar yang
tersedia atau yang masih bisa dijual kepada tamu (Agusnawar, 2002). Jenis-jenis
status kamar yang ada di hotel, meliputi;
1.
6.P.M release
Status
reservasi kamar ini sering didasarkan pada saat waktu tamu tiba di hotel. Jika
tamu tiba (check-in) sebelum waktu yang ditentukan, tamu tersebut akan
mendapatkan kamar sesuai dengan pesanannya. Umumnya hotel memberikan waktu bagi
para pemesan sampai pukul 18.00 malam. Jika tamu hingga waktu tersebut belum
tiba juga, maka kamar akan dijual kepada tamu lainnya. Maksudnya, reservasi
kamar dengan sendirinya dibatalkan setelah melewati waktu tersebut. Dengan kata
lain, reservasi kamar ini tidak ada jaminan dari pihak pemesan.
2.
Guaranted arrival
Status
reservasi kamar ini dibatalkan dari status reservasi 6.p.m release. Kalau
status reservasi 6.p.m release tidak ada jaminan dari pihak pemesan. Sedangkan
status reservasi guaranted arrival ada jaminan dari pihak pemesan. Apabila tamu
yang bersangkutan terlambat check-in atau tidak tiba sama sekali di hotel,
kamar tetap tersedia baginya. Oleh karena itu, kamar bersangkutan akan tetap
dibiarkan kosong dan tidak dijual kepada siapapun sampai tibanya waktu
check-out pada keesokan harinya.
3.
Take or pleace (T or P)
Umumnya
setiap hotel sudah mempunyai tamu-tamunya yang regular. Oleh karena itu, setiap
hari pihak hotel sudah mengalokasikan kamar-kamar tertentu bagi tamu-tamu
tetap, walaupun tamu tersebut belum membuat reservasi kamar sebelumnya. Jika
pada saat tiba (regular guest) tidak tersedia kamar dalam arti hotel dalam
keadaan penuh, pihak hotel akan membantu/mencari kamar di hotel lain yang
setaraf dengan fasilitas di hotel kita. Biasanya ditawarkan kepada hotel yang
satu kelompok (chain hotel) atau hotel yang berdekatam lainnya.
4.
VIPs dan CIPs
Reservasi
untuk tamu penting VIPs (Very Important Persons) atau tamu CIPs (Commercially
Important Persons), biasanya ditangani oleh Senior Reservation Clerk untuk
menghindari kesalahan sehingga semua permintaannya akan ditangani dengan sebaik
mungkin. Bagi kedua jenis tamu ini akan diberkan perhatian khusus/tanda khusus
pada tabel reservasi (reservation chart) sehingga semua petugas akan
mengetahuinya, kemudia juga memudahkan bagi Duty Manager menginformasikan
kedatangan mereka (VIPs atau CIPS)
5.
Tours and groups
Setiap
hotel pasti memiliki tamu yang jumlahnya banyak (group), umumnya baru dikatakan
group apabila jumlahnya minimal 15 orang/15 pax. Hal ini juga sangat ditentukan
oleh kebijakan hotel masing-masing. Dalam menangani reservasi ini, petugas
harus mengikuti prosedur khusus karena tamu group memesan kamar dengan jumlah
banyak. Oleh karena itu, travel agent yang membawa group tersebut harus memberi
deposito atau jaminan kepada pihak hotel. Tamu group sering diistilahkan dengan
Group Inclusive Tour (GIT).
6.
Commissionable bookings
Reservasi
yang dibuat oleh travel agent, biasanya akan diberi komisi oleh hotel kepada
travel agent tersebut. Hal ini jika travel agent tersebut belum ada contractual
agreement sebelumnya dengan pihak hotel, besarnya komisi yang diberikan oleh
hotel terhadap agent tersebut sebesar 10% dari harga kamar (room rate).
Sedangkan bagi travel agent yang sudah benefit akan diberikan harga khusus atau
contract rate sehingga travel agent dapat menjual kamar kepada tamu sesuai
dengan harga kontrak. Jadi agent tersebut dengan sendirinya sudah mendapatkan
komisi dari harga kontrak tersebut.
4.5
Prosedur Pemesanan Kamar
Untuk
mempermudah penanganan reservasi kamar, setiap petugas reservasi kamar harus
memahami prosedur yang diambil apabila ia menerima dan memperoses reservasi
kamar. Petugas reservasi kamar (reservation clerk) menerima permintaan kamar
dari tamu yang datang ke hotel sebagai perorangan, bukan bagian dari sebuah
group atau dapat juga disebut sebagai seorang Free Independent Traveller maka
ada urutan/prosedur yang harus diikuti. Petugas reservasi kamar harus mendapat
informasi yang diperlukan dari tamu tersebut dan mencatatnya dalam formulir
pemesanan kamar atau reservation form, termasuk tanggal kedatangan, tanggal
keberangkatan, lama tinggal, nama tamu, alamat tamu, serta jumlah dan jenis
kamar (Agusnawar, 2002).
Berdasarkan
data tersebut, petugas reservasi kamar dapat menentukan untuk menerima jika
kamar tersedia. Petugas reservasi kamar dapat melengkapi dengan berbagai
informasi pemesanan kamar, antara lain:
1.
Nama tamu, petugas reservasi kamar harus diteliti jangan sampai terbalik
menempatkan nama depan, belakang, dan nama keluarga tamu tersebut.
2.
Alamat rumah/kantor tamu yang jelas dan lengkap.
3.
Nomor telepon termasuk kode area/wilayah.
4.
Jika tamu mewakili pemerintahan, bisnis, dari travel agent, dan sebagainya
catat nama travel agent dan perusahaannya berikut alamat dan nomor telepon.
5.
Jam kedatangan yang diperkirakan, jika tamu berencana untuk datang sebelum
check-in time atau setelah batas waktu pesanan kamar. Petugas reservasi kamar
dapat segera menjelaskan peraturan hotel.
6.
Permintaan lain, misalnya tempat tidur bagi bayi atau lokasi kamar.
7.
Nama dan informasi tentang orang yang melakukan pemesanan kamar, bila berbeda
dengan tamu yang akan tinggal.
8.
Informasi tambahan yang diperlukan, seperti nomor penerbangan dan lainnya.
Setelah
seluruh informasi didapat/dicatat, petugas reservasi kamar harus mengulang
kembali sebagai bagian dari konfirmasi. Hal ini dapat dilakukan dengan
pembicaraan telepon atau dengan surat konfirmasi apabila pemesanan dilakukan
lewat surat. Terakhir, petugas reservasi kamar harus mengucapkan terima kasih
kepada tamu karena telah memilih hotel dan menerima tamu untuk segera
menghubungi hotel kembali apabila ada perubahan rencana.
Posting Komentar