PENERIMAAN TAMU (RECEPTION)
Seksi
penerimaan tamu adalah salah satu seksi di Departement Kantor Depan Hotel yang
tugasnya menerima tamu tiba, menangani tamu pindah kamar, keluhan tamu,
memberikan informasi dan menangani tamu check-out.
6.1 Prosedur Penanganan Kedatangan
Tamu (Check in)
Prosedur
penanganan reservasi pada sebuah hotel dibagi menjadi dua, yakni tamu yang
datang langsung tanpa pemesanan terlebih dahulu dan tamu yang sudah melakukan
pemesanan. Adapun tamu yang sudah melakukan pemesanan terbagi menjadi dua,
yakni tamu perorangan dan tamu grup.
1. Individual check in by walk in
guest
Beberapa
hal yang harus dilakukan dalam penanganan tamu yang datang langsung tanpa
melakukan pemesanan terlebih dahulu, meliputi;
a.
Memberikan salam
b.
Melayani permintaan tamu
c.
Menyampaikan tipe dan harga kamar, sambil memberikan penjelasan terkait
d.
Melakukan proses registrasi, dengan meminjam kartu identitas.
e.
Mengkonfirmasi cara pembayaran yang akan digunakan
f.
Meminta deposit atau pembayaran lunas diawal
g.
Menyiapkan kunci tamu, memberikannya, dan mempersilahkan menuju ke kamar yang
dipesan.
h.
Memproses administrasi tamu
2. Individual check in by
reservation
Proses
penanganan tamu yang sudah melakukan pemesanan terlebih dahulu tidak jauh
berbeda dengan tamu yang belum melakukan pemesanan. Adapun perbedaannya yakni,
petugas reservasi tidak pelu menjelaskan tentang harga dan jenis kamar. Pada
saat tamu datang, petugas reservasi hanya melakukan konfirmasi ulang pemesanan
kamar, meliputi; nama, tanggal check in dan check out, tipe kamar, harga kamar,
dan cara pembayaran.
3. Group check in
Prosedur
penanganan check in tamu rombongan berbeda dengan tamu perorangan. Tamu
rombongan mempunyai jumlah yang relatif banyak dan memerlukan perhatian khusus
dalam hal pencatatan. Penanganan barang bawaan tamu rombongan memerlukan
perhatian yang khusus. Apabila barang bawaannya cukup banyak, maka perlu
dilakukan pencocokan satu per satu dengan tour leader. Pihak concierge harus
menyediakan lugage store, hal ini untuk mengatasi barang bawaan rombongan yang
terkadang datang terlebih dahulu sebelum tamunya. Secara umum prosedur
penanganan barang bawaan tamu, meliputi;
a.
Tamu memasuki hotel, lakukan penanganan barang bawaan tamu dengan baik dan
benar
b.
Semua tamu dipersilahkan menuju lobby, sementara reservasi diproses oleh tour
leader.
c.
Welcome drink disajikan untuk tamu rombongan
d.
Kunci tamu diserahkan ke tour leader untuk didistribusikan kepada semua anggota
rombongan.
e.
Semua anggota rombongan menuju kamar masing-masing baik diantar bellboy ataupun
tidak.
f.
Receptionist memproses administrasi tamu rombongan tersebut.
4. VIP Check in
Adapun
urutan secara terinci adalah sebagai berikut:
a.
Guest card dan key card sudah siap sebelum tamu datang
b.
Mencocokkan nama tamu dengan data di reservasi
c.
Memastikan welcome card dan fruit basket sudah ada di kamar, ada juga hotel
yang memberikan coklat atau minuman (spirit) sebagai amenities untuk VIP.
D.
Registrasi dilakukan di kamar dan kartu identitas passpor atau KTP dan ada
jaminan dari protocol-nya.
e.
Kupon sarapan, dan kupon lain sudah dijadikan satu di guest card, kemudian GRO
diminta untuk mengantar tamu VIP sampai ke kamar, GRO memberikan guest card
kemudian sambil menyebutkan nomor kamarnya.
f.
Mengucapkan selamat beristirahat dan magic words
g.
Jika GRO mengantar sampai ke kamar, maka GRO menunjukkan cara membuka pintu dan
mempersilakan tamu masuk terlebih dahulu
h.
Bellboy dan barang antar dan bukakan pintu tamu
i.
Setelah pintu dibuka GRO meletakkan kunci di panel power yang memungkinkan
semua electric power terbuka, bisa menyala dan berfungsi semua mulai dari
lampu, TV, jam alarm, radio, AC dan perangkat elektronik lainnya.
j.
Bellboy menata barang di luggage rack dengan rapi
k.
GRO menerangkan kegunaan beberapa peralatan, serta fasilitas yang tersedia di
kamar.
l.
Memberi kesempatan tamu untuk bertanya
m.
menanyakan yang kurang jelas, dan menawarkan tamu jika ada hal lain yang perlu
di kerjakaan GRO maupun bellboy.
n.
GRO kembali ke GRO dan mengisi keterangan bahwa tamu sudah check-in
o.
Bellboy kembali ke Concierge counter dan mengisi errand card, setelah selesai
menyerahkannya ke bell captain sebagai laporan bahwa tugas check in telah
dilakukanya.
p.
Receptionist memastikan bahwa kamar tersebut statusnya sudah berubah dari
vacant clean ke occupied, menyiapkan bill, memberi keterangan tentang special
request atau pesan khusus bagi tamu tersebut ke departemen terkait, misalnya:
ada pesan atau surat, disampaikan ke concierge, meminta tambahan air mineral,
disampaikan ke housekeeping, tamu tidak mau turn down, diberitahukan ke HK,
tamu minta menu restoran, diteruskan ke F&B, pesan limo waktu check-out,
pesan disampaikan ke concierge, tamu meminta wake up call, ditindaklanjuti ke
operator, dan seterusnya.
q.
Pada hotel non komputer sistem, dilanjutkan mengisi rack slip, jika perlu
balancing room lagi.
6.2 Aktivitas Receptionist Sebelum
Tamu Tiba
Berbagai
aktivitas yang harus dilakukan resepsionis sebelum menyambut kedatangan tamu,
yakni;
1.
Membaca log book
Tujuan
membaca logbook adalah untuk mengetahui sesuatu yang belum terselesaikan oleh
tugas-tugas shift sebelumnya. Logbook itu sendiri semacam buku catatan yang
berisikan hal atau masalah yang memerlukan tindak lanjut dari petugas
resepsionis shift berikutnya. Adapun masalah yang perlu tindak lanjut seperti
tamu pindah kamar, konfirmasi tiket tamu, dan lainnya.
2.
Membaca/memeriksa daftar tamu
Seorang
resepsionis hotel sebelum menerima tamu tiba biasanya memeriksa terlebih dahulu
nama-nama yang diharapkan tiba sehingga dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
berkenaan dengan kedatangan tamu tersebut.
3.
Memblok kamar
Suatu
kegiatan yang menentukan atau menyediakan kamar untuk tamu yang memesan kamar
sebelum kedatangannya. Tujuannya adalah agar tamu yang telah mereservasi kamar
pasti mendapatkan kamar sesuai dengan reservasinya. Kegiatan memblok kamar
dilakukan pada room rack dengan cara menyelipkan blocking card pada room rack
tersebut.
4.
Mengkoordinir kelengkapan tamu
Tujuannya
adalah untuk mengecek, memberitahukan, menginformasikan, dan memastikan kepada
departemen lain yang ada di hotel tentang persiapan untuk tamu yang akan tiba
seperti:
a.
Welcome drink
b.
Arrival transportation (jemputan tamu dari airport)
c.
Fruit basket dalam kamar tamu, khususnya bagi tamu VIP
d.
Flower arrangement dalam kamar tamu.
5.
Mengecek status kamar
Memeriksa
dan menjaga agar room rack tetap bersih, rapi, dan akurat. Akurat yaitu sesuai
tempatnya dan benar. Sebagai contoh:
a.
Slip kamar yang berstatus out of order apakah masih rusak atau sudah
diperbaiki/baik.
b.
Slip kamar yang seharusnya di # 403 dipasang pada #304, hal ini akan
mengakibatkan status kamar pada #403 kosong (vacant) pada #304 terisi
(occupied).
Bila
status kamar sudah jelas pada rak status kamar maka resepsionis dapat
menentukan kamar mana yang masih bisa dijual untuk tamu yang datang dengan
tiba-tiba tanpa mengadakan reservasi kamar sebelumnya (walk-in).
6.3 Persiapan Kedatangan Tamu Tiba
Beberapa
hal yang harus diperhatikan seorang resepsionis dalam proses penerimaan tamu
agar terwujud pelayanan prima dan tidak menimbulkan keluhan tamu, meliputi:
1.
Kedatangan Tamu Individu
a.
Memeriksa daftar kedatangan tamu
Resepsionis
bertugas mengecek data-data dengan membaca today arrival list atau membaca
setiap pemesanan kamar, sehingga diperoleh gambaran tamu yang akan tiba dan
keperluan yang harus dipersiapkan meliputi; penentuan
kamar
sesuai dengan pemesanan dan persiapan kamar sesuai dengan waktu kedatangan
tamu.
b.
Memperhatikan rak kamar
Rak
kamar adalah perlengkapan penerimaan tamu yang menunjukkan status setiap kamar.
Rak tersebut dipergunakan untuk penempatan slip kamar. Rak tersebut memberikan
informasi kepada resepsionis kondisi setiap kamar, seperti: jenis kamar, letak
kamar, nomor akamr, harga kamar, dan status kamar. Dalam era komputerisasi,
fungsi rak kamar digantikan dengan sistem informasi dengan menggunakan aplikasi
berbasis komputer yang terintegrasi.
c.
Perhitungan persediaan kamar hotel
Dalam
menangani pemesanan kamar, reservation clerk, room clerk, atau resepsionis
selalu dituntut teliti agar tidak menimbulkan masalah, maupun, complaint dari
tamu. Semua pemesanan yang diterima, dikontrol dengan menggunakan reservation
chart atau room control sheet. Dengan demikian pemesanan kamar yang sudah
diterima maupun sisa kamar yang masih tersedia dapat diketahui. Pengontrolan
persediaan kamar juga dapat dilaksanakan melalui perkiraan penghunian kamar.
Sebelum menghitung perkiraan penghunian kamar maupun sisa kamar yang tersedia,
kita harus mengetahui status kamar, sebagai berikut:
#123
:Room, yaitu jumlah kamar hotel yang tersedia untuk ditempati tamu
HU:House
Use, yaitu kamar yang ditempati oleh staf hotel karena tugas,
OO:Out
of Order, yaitu kamar yang tidak dapat ditempati karena rusak atau sedang
perbaikan.
Occ:Occupied
room, yaitu kamar yang sedang ditempati tamu
Resv.:Reservation,
yaitu kamar yang sudah dipesan
Extend
Stay: Tamu yang memperpanjang lama tinggal, seharusnya tamu ini berangkat pada
tanggal yang telah ditentukan.
C/O:Check
out, yaitu tamu yang berangkat.
Early:Tamu
yang mempercepat keberangkatan dari tanggal yang telah ditentukan.
XX:Cancelled,
yaitu pemesanan kamar yang dibatalkan oleh pemesan atau tamu hotel.
Perhitungan
jumlah kamar penting sekali guna mengetahui jumlah kamar yang bisa disewakan
pada hari itu. dengan perhitungan kamar yang akurat dan beberapa kali dalam
sehari, akan diperoleh pendapatan kamar yang maksimal dan mengurangi resiko
seminimal mungkin terutama dalam tingkat hunian yang tinggi. Pengecakan kamar
dilakukan dalam tiga kelompok waktu, sebagai berikut:
1)
Pukul 02.00, dilaksanakan petugas malam
2)
Pukul 09.00, dilaksanakan petugas pagi
3)
Pukul 15.00, dilaksanakan petugas sore.
Pedoman
perhitungan kamar terdiri dari dua, yakni
1)
Yang mengurangi jumlah persediaan kamar, meliputi
a)
Occupied room
b)
Out of order
c)
Extend stay
d)
Reservation
e)
House use
2)
Yang menambah jumlah persediaan kamar, meliputi,
a)
Check Out
b)
Early Check Out
c)
Cancelled
d.
Memblokasi kamar (Blocking)
Blocking
adalah pelaksanaan penentuan kamar untuk tamu yang sudah memesan kamar sebelum
datang. Tujuannya adalah agar tamu pasti mendapat kamar sesuai dengan
pemesanan, terutama yang mempunyai permintaan khusus. Cara memblokasi kamar
dengan metode manual dapat dilakukan sengan beberapa cara, yakni:
1)
Menandai rak kamar yang tamunya C/O
2)
Menandai rak maar yang kamarnya out of order (rusak)
3)
Menandai rak kamar yang kamarnya ada masalah dan belum terselesaikan, baik
kamar yang berisi maupun kosong.
4)
Menandai rak kamar yang kamarnya Check in baru dan rekeningnya belum diisi.
5)
Menendai rak kamar yang tamunya tidur di luar.
6)
Menandai rak kamar sesuai dengan kamar yang dipesan.
7)
Menandai rak kamar pemesanan untuk tamu VIP, perseorangan, maupun rombongan.
8)
Menandai rak kamar yang telah dipesan untuk beberapa hari yang akan datang.
9)
Menandai rak kamar pada saat tamu akan pindah kamar.
Dewasa
ini sebagian besar hotel telah meninggalkan sistem manual dan berpindah ke
sistem komputerisasi, dimana blocking kamar dilakukan melalui sistem komputer yang
terintegrasi untuk semua departemen di hotel. Sehingga, semua proses yang
dilakukan staf resepsionis terkait penetapan status kamar bisa langsung
dicermati oleh setiap divisi yang membutuhkan informasi tersebut.
2.
Mempersiapkan kedatangan tamu rombongan
Resepsionis
akan berhasil dalam menangani penerimaan tamu rombongan dengan persiapan yang
baik. Berikut beberapa persiapan yang penting untuk dilaksanakan, antara lain;
menyiapkan di daftar informasi rombongan, menetapkan kamar pada rak kamar,
kartu tamu, amplop, dan tempat kunci, serta menyiapkan daftar nama anggota
rombongan.
a.
Daftar informasi rombongan
Daftar
ini berguna menginformasikan tentang rombongan yang akan tiba. Biasanya daftar
ini dibuat dua hari sebelum tamu tiba dan dibagi ke bagian yang terkait. Data
daftar ini diambil dari pemesanan kamar rombongan.
b.
Menentukan kamar
Sebelum
tamu rombongan datang, kamar-kamar pembolkan sudah ditetapkan. Pada saat
memblokasi, diusahakan kamar-kamar itu berada pada satu lantai agar memudahkan
Bell Boy membawakan barang-barang tamu. Bilaman lebih dari satu rombongan maka
digunakan blocking slip dengan warna berbeda sehingga memudahakan pengecekan.
c.
Mempersiapkan Blocking Slip
Blocking
slip dibuat seperti halnya slip tamu perseorangan. Namun, pada slip rombongan
ditulis nama rombongan, tanggal masuk dan tanggal keluar.
d.
Membuat kartu tamu rombongan
Kartu
tamu dibuat untuk setiap peserta per kamar. Pada kartu tamu ditulis: nama
rombongan, nama tamu, nomor kamar, tanggal tiba dan tanggal berangkat. Kartu tersebut
dipergunakan untuk pengambilan kunci di tempat pendaftaran/resepsionis.
e.
Mempersiapkan amplop kunci
Amplop
dipersiapkan untuk tamu rombongan per kamar. Amplop ini berguna untuk tempat:
kartu nama, kunci kamar, dan kartu pos/brosur/stiker. Pada amplop bagian depan
ditulis nama rombongan, nama tamu, dan nomor rekening.
f.
Mempersiapkan daftar nama rombongan
Daftar
nama rombongan (group list) dibuat berdasarkan informasi dari reservation
(bagian pemesanan kamar). Informasi ini penting untuk bangian lain dengan
mencantumkan beberapa unsur, sebagai berikut:
1)
Nama rombongan
2)
Tanggal dan jam datang
3)
Jumlah anggota rombongan
4)
Jumlah/jenis kamar yang disediakan
5)
Nama pimpinan rombongan dan nomor kamar
6)
Cara pembayaran rekening
7)
Agen perjalanan beserta alamat
8)
Menu makanan yang ditanggung agen
9)
Nomor kamar yang dipakai
10)
Nama anggota rombongan
11)
Acara selama tinggal di hotel
12)
Catatan penting
3.
Mempersiapkan kedatangan tamu penting (VIP)
Tamu
yang tergolong sebagai tamu VIP (tamu penting) perlu mendapat pelayanan dengan
sebaik-baiknya. Agar penerimaan berjalan lancar dan baik, maka perlu persiapan
yang teliti. Persiapan, sebagai berikut;
a.
Penentuan kamar (room assignment)
b.
Pembuatan VIP information (daftar tamu penting)
c.
Penentuan complimentary
d.
Mempersiapkan kartu registrasi, kartu tamu, dan amplop.
Posting Komentar