PENANGANAN KEBERANGKATAN TAMU DI HOTEL

 

PENANGANAN KEBERANGKATAN TAMU

Pembahasan mengenai check-out the guest ini terdiri dari proses check-out, check-out untuk perorangan dan check-out rombongan

9.1 Proses Check-Out

Proses Check-out merupakan suatu hal yang penting bagi hotel karena the last impression bagi hotel tergambar dari kelancaran proses ini. Kesan yang baik akan memberikan dampak positif bagi tamu sehingga berkenan datang dan datang lagi ke hotel tersebut. Bilamana tamu akan meninggalkan hotel, ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain:

1. Guest Folio.

Guest folio perlu disiapkan sedini mungkin, terutama bila tanggal dan waktu check-out tamu sudah diketahui. Guest folio merupakan kumpulan transaksi tamu, mulai kamar, restoran telephone, laundry dan pengeluaran lainnya. Guest folio hanya dapat dicetak bila seluruh data transaksi sudah masuk di sana. Persiapan hanya berupa pengecekan terhadap transaksi yang telah dilakukan, apakah ada kekurangan, apakah ada kesalahan ataukah tidak. Staff perlu melihat kembali sistem pembayaran yang telah disepakati pada saat tamu check-in, apakah dengan menggunakan sistem pembayaran tunai, tagihan ke perusahaan, atau tamu tinggal tanda tangan saja karena ada pihak tertentu yang akan membayarnya. Staff Front Office harus bertindak teliti, baik terhadap hal-hal yang sudah baku maupun hal yang merupakan tambahan atau incidental.

Pembayaran deposit dengan kartu kredit dapat dikembalikan dalam bentuk tunai jika ada kelebihan pembayaran. Sebaliknya, pembayaran tunai atau dengan kartu kredit tidak dapat dikembalikan dalam bentuk kartu kredit ke tamu. Hal ini karena pembayaran dengan kartu kredit bersifat searah, dari customer ke merchant saja bukan sebalik nya.

2. Antisipasi Perjalanan Tamu.

Hal ini merupakan tindakan ekstra bagi seseorang yang bekerja di bagian Front Office. Untuk memberikan image yang bagus maka sikap proaktif dan antisipatif perlu ditonjolkan. Staff dapat memaksimalkan pelayanannya dengan memastikan bahwa tersedia kendaraan yang dapat digunakan oleh tamu.

3. Konsolidasi dengan Beberapa Pihak yang Terlibat.

Tindakan ini amat penting karena semua pihak memberi konstribusi atas kelancaran proses check-out. Pihak pertama yang terlibat adalah:

a. Bell Captain seorang Bell Captain harus siap ditempat, terutama yang berrhubungan dengan penugasan Bell Man yang akan membantu tamu membawakan barang bawaan mereka sampai tamu selesai membayar. Sesorang Bell Man harus mengantar barang bawaan tamu sampai memasukannya ke bagasi kendaraan. Untuk hotel tertentu, pengantaran hanya dilakukan hanya dilakukan sampai lobby. Setelah tamu membayar, pengantaran barang, dilakukan oleh Uniform Servis (untuk hotel besar)

b. Receptionist. Dengan persiapan seperti disebut di atas, ditambah dengan membuat catatan tersendiri di Konter Depan. Hal ini dimaksudkan agar kamar tersebut dapat segera dijual lagi setelah melalui proses pembersihan sehingga berstatus ready to sell. Tugas lainnya adalah mengisi Guest History Card. Di Formulir itu dicantumkan semua kesukaan dan ketidak-sukaan tamu, termasuk kebiasaan khususnya. Data yang lengkap tentang tamu akan memudahkan hotel untuk memberikannya layanan prima bila tamu tersebut datang kembali ke hotel.

c. Cashier. Seorang Front office Cashier harus menyiapkan semua tagihan untuk transaksi yang dilakukan oleh tamu selama menginap di hotel

d. Housekeeper: Begitu tanda tamu check-out di-klik, bila sudah terkomputerisasi, atau ada pemberitahuan, pihak Housekeeping harus mengubah status kamar menjadi vacant dirty. Kamar tersebut langsung dibesihkan dan bilamana sudah siap maka harus memberitahukannya ke Front Office bahwa kamar tersebut sudah vacant clear.

4. Menunjukkan Bill.

Menunjukkan bill kepada tamu untuk dikoreksi dan diperiksa oleh tamu adalah hal yang biasa, bahkan merupakan suatu keharusan bagi staff Front Office. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada tamu untuk melihat apakah ada yang tidak benar, ada yang tidak jelas atau ada sesuatu yang perlu dijelaskan lebih detil. Apabila tamu tidak memeriksanya dengan teliti dan langsung membayar atau tanda tangan untuk ditagihkan ke perusahaan, hal itu perkara lain.

5. Meminta Kunci Kamar.

Kunci Kamar, baik yang berupa manual key maupun kartu ,sangatlah penting. Kunci tersebut harus diminta kembali bila tamu check-out. Ada tiga tujuan. Pertama, untuk memastikan bahwa tamu tersebut sudah check-out dan tidak ada lagi otoritas bagi tamu untuk menggunakannya sehingga hotel dapat menjualnya kepada tamu lain. Kedua, sebagai wujud profesionalisme dalam kerja seorang staff Front Desk . Ketiga, untuk keperluan administrasi dan cost saving sehingga pihak hotel tidak harus selalu memasang kunci baru setiap kali ada tamu yang check-out.

6. Pertanyaan yang Umum.

Pada saat kamu datang ke konter Front Office karena hendak check-out, seyogyanya pertanyaan pertama yang diangkat adalah masalah yang bersifat umum. Misalnya, bagaimana kesan tamu selama tinggal di hotel apakah nyaman? Apa kabar? Dan sebagainya. Pertanyaan yang bersifat subjektif sebaiknya dihindari. Hal Subjektif tersebut antara lain: apakah ada minuman yang dikonsumsi? Apakah bapak mengambil beer dari mini bar?

7. Pemakaian Traveler dan Personal Cheque.

Untuk pembayaran, perlu dicatat bahwa untuk hotel di Indonesia, umumnya pemakaian cek pribadi tidak diterima. Sedangkan untuk traveler cheque, ada hotel yang mau menerima namun ada yang tidak mau menerima. Hal itu harus dijelaskan kepada tamu dengan cara yang sopan dan lugas

8. Bookeeping Rate dan Currency Rate

Jika tamu membayar dengan mata uang asing, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah apakah mata uang asing itu termasuk dalam daftar mata uang yang diterima di hotel. Di dunia ini ada lebih dari 250 mata uang dan tidak semuanya dapat dengan mudah ditukarkan. Kedua, bila dapat diterima, apakah bentuk fisiknya masih layak? Bila lolos, nilai kursnya disesuaikan dengan current rate yang berlaku di hotel atau sesuai dengan bookkeeping rates.

9. Rekening Ekstra secara Tunai.

Jika ada rekening ekstra, khususnya untuk tamu yang rekeningnya ditagihkan ke perusahaan, pengeluaran personal dan ekstra untuk tamu tersebut sebaiknya diminta untuk dibayar tunai dan tidak di tangihkan ke perusahaan.

9.2 Penanganan Check Out Perorangan

Penanganan check-out untuk tamu perorangan adalah sebagai berikut:

1. Kebanyakan tamu yang akan check-out menelpon Front Desk untuk menyatakan bahwa ia sudah siap untuk check-out

2. Resepsionis mencatat nomor kamar dan memeriksanya ke sistem komputer. Ia kemudian menelpon bell boy, memintanya untuk ke kamar tamu yang sudah siap untuk check-out tersebut. Ia juga memberitahu Front Office Cashier agar mempersiapkan bill-nya. Di samping itu resepsionis juga memberitahu housekeeping, room service, dan operator telepon agar segera mengirimkan transaksi yang dilakukan tamu tersebut ke Front Desk agar tidak ada yang kelewatan.

3. Bell Boy menuju ke kamar. Dengan hati-hati mengatakan, “bell boy please.” Sambil mengetuk dengan jari tangan sebanyak tiga kali. Bell Boy harus menunggu sampai pintu kamar dibuka oleh tamu.

4. Bell Boy mengucapkan greeting dengan ramah dan sopan. Sambil tersenyum ia menyampaikan bahwa dirinya siap membantu dengan membawakan barang-barang milik tamu. Bell boy kemudian mengambil barang-barang miik tamu dan mengaturnya dalam trolly, memeriksa kamar dan kamar mandi apakah ada barang- barang milik tamu yang ketinggalan, sekaligus sambil memeriksa apakah ada minuman di bar yang dikonsumsi oleh tamu agar nanti dapat dilaporkan ke Front Office Cashier.

5. Sebelum meninggalkan kamar, Bell Boy mematikan semua lampu, TV,dan radio, mengunci kamar dan membawa kunci kamar bilamana kunci kamar ditinggalkan oleh tamu. Jika hotel telah menggunakan sistem key card, Room Boy akan mencabut kunci yang berupa kartu dari panel power listrik. Dengan mencabut kartu dari panelnya maka secara otomatis seluruh alat elektrik yang ada di kamar itu akan mati.

6. Bell Boy mengantar tamu ke lift dan mempersilahkan tamu masuk ke lift terlebih dahulu, dan diikuti oleh Bell Boy

7. Bell Boy mempersilahkan tamu untuk turun terlebih dahulu. Setibanya di luar Bell Boy menunjukan arah Front Office Cashier kepada tamu

8. Pada saat tamu tiba di konter Front Office Cashier, petugas mengucapkan greeting dengan sopan, tersenyum ramah dan memastikan dengan menyebut nomor kamar dan nama tamu.

9. Front Office Cashier akan membuat bill tamu tersebut dengan memposting di dalam sistem pencetak bill dan kemudian menyerahkan tanda lunas pembayaran untuk diteliti oleh tamu.

10. Tamu akan memeriksa bill itu terlebih dahulu. Bila sesuai dengan transaksi yang telah dilakukan maka tamu akan membayarnya. Untuk tamu yang rekeningnya ditagihkan ke perusahaan, personal bill akan dibayar secara tunai (dicap cash oleh cashier) sementara master bill cukup di tanda tangani saja (dengan cap charged) dan dilampiri voucher yang ada di Front Office Cashier itu.

11. Setelah menyelesaikan pembayaran di Front Office Cashier, tamu menuju ke Resepsionis Desk untuk menyerahkan kunci kamar sambil menanyakan apakah masih ada surat atau pesan yang mungkin tertinggal di key box. Kalau ada maka resepsionis langsung menyerahkan kepada tamu. Jika hotel mempunyai fasilitas safe deposit box, resepsionis sebaik menanyakan apakah tidak ada barang yang tertinggal di safe deposit box.

12. Resepsionis menyapa dengan sopan dan tersenyum ramah sambil menerima kunci yang diserahkan oleh tamu, memeriksa surat atau pesan yang mungkin masih tertinggal di rak atau map data tamu tersebut. Kalau ada maka harus langsung disampaikan kepada tamu

13. Resepsionis mengucapkan terimakasih atas kunjungan tamu tersebut dan menyampaikan harapannya bahwa di lain waktu tamu tersebut berkenan kembali lagi. Resepsionis kemudian mengucapkan selamat jalan.

14. Bell Boy mengantar tamu menuju main entrance.

15. Doorman membuka pintu kendaraan yang sudah siap di main entrance dan menyapa tamu/ greeting dengan senyum ramah.

16. Bell Boy langsung memasukkan semua barang milik tamu ke bagasi kendaraan dan meminta tamu agar memeriksanya sebelum bagasi ditutup untuk memastikan bahwa barang-barang milik tamu sudah dimasukkan semuanya dan tidak ada yang tertinggal.

17. Bell Boy mengucapkan terimakasih atas kunjungan tamu tersebut, menyampaikan selamat jalan serta menyampaikan harapannya bahwa tamu itu berkenan datang lagi diwaktu mendatang.

18. Setelah tamu masuk ke kendaraan, door man menutup pintu kendaraan dan menyampaikan selamat jalan.

19. Kendaraan bergerak meninggalkan hotel.

Jika tamu langsung datang ke Front Desk untuk Check-out, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, prosedur di atas tetap dilakukan. Setelah menanyakan nomer kamar dan memastikan nama tamu, Staff Front Desk menelpon Bell Boy dan menyampaikan bahwa tamu kamar nomor sekian akan check-out dan kini sudah menunggu di Front Desk. Tanpa dijelaskan pun Bell Boy tahu apa yang harus dilakukannya. Staff Front Desk tidak perlu meminta Bell Boy memeriksa mini bar ataupun memeriksa kamar itu apakah ada barang yang hilang atau rusak karena hal itu akan menyinggung perasaan tamu. Sebaiknya Staff Front Desk itu mengucapkannya dengan kalimat, “kamar 1232 akan check-out. Tolong dilihat apakah ada barang tamu yang tertinggal.”

Seorang resepsionis perlu memberi kesempatan kepada tamu untuk memeriksa total bill. Jika ada sesuatu yang ditanyakan, resepsionis itu harus dapat menjelaskan. Kebanyakan tamu menanyakan angka tax and service, yang dalam hal ini adalah sebesar 21%. Angka itu adalah angka yang berlaku standar untuk hotel-hotel. Ada beberapa Negara yang memberlakukan 5%, ada yang 3%, namun ada juga yang 30%, tergantung dari sistem dan besarnya pajak yang berlaku di negara-negara itu.

Untuk transportasi tamu, apabila ada kendaraaan khusus yang perlu dipanggil, maka doorman atau valet akan memanggilkan melalui car call namun jika tamu memerlukan taksi, Concierge yang akan mengaturnya. Dalam hal ini perlu ada kejelasan tarif yang dibebankan kepada tamu.

9.3 Penanganan Check-Out Rombongan

Untuk mengangani tamu rombongn yang akan check-out, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sehari sebelum check-out, tour leader atau pimpinan rombongan biasanya memberitahukan kepada Staff Front Desk bahwa untuk keberangkatan rombongan itu pengumpulan barang-barang dari kamar yang dilakukan pada jam tertentu, misalnya setelah makan siang.

2. Berdasarkan pemberitahuan ini maka Front Desk akan memberitahukan kepada bagian-bagian lain agar mempersiapkan diri sesuai dengan bidangnya untuk memberi pelayanan sebaik mungkin pada waktu rombongan tersebut akan berangkat (seperti Uniformed Service, Front Office Cashier, Housekeeping, Room Service,semua restoran dan yang lain sesuai dengan prosedur di hotel itu).

3. Pada waktu yang telah ditetepkan Bell Captain dengan rooming list akan memimpin para Bell Boy dengan jumlah yang diperlukan berangkat ke kamar-kamar anggota rombongan untuk memberi pelayanan dengan mengangkut barang-barang milik tamu.

4. Bell Boy siap di depan kamar, berdiri di depan pintu kamar dan mengetuk pintu kamar dengan hati-hati sambil mengatakan ,”bell boy, please." dan menunggu sampai pintu kamar dibuka oleh tamu.

5. Bell Boy menyapa ramah, sopan, dan sambil tersenyum menyampaikan bahwa ia siap membantu. Bell Boy mengambil barang-barang tamu yang sudah siap diatur, membantu tamu memeriksa kamar dan kamar mandi apakah ada barang tamu yang tertinggal sambil memeriksa apakah ada barang milik hotel yang rusak atau hilang, dan memeriksa mini bar apakah ada minuman yang berkurang untuk dilaporkan ke Front Office Cashier.

6. Sebelum meninggalkan kamar, Bell Boy mematikan semua lampu, TV, radio yang ada di kamar, mengunci kamar dan membawa kuncinya bilamana ditinggalkan oleh tamu.

7. Untuk tamu rombongan, Bell Boy tidak perlu ke lobi bersama-sama dengan tamu karena seorang Bell Boy mungkin harus mengumpulkan dan membawa barang beberapa orang sekaligus.

8. Front Office Cashier yang bertugas segera menelpon housekeeping, restoran/bar cashier dan room service untuk menanyakan apakah masih ada bill atas nama kamar-kamar tertentu (dengan rincian nomer kamarnya). Anggota rombongan yang masih mengkonsumsi makanan ekstra pada saat check-out diminta untuk membayarnya secara pribadi/ perorangan sementara bill yang masih tertinggal agar segera dikirim ke Front Office Cashier.

9. Pada saat tamu tiba di konter Front Office Cashier, petugas menyapa dengan sopan sambil tersenyum ramah, dan menanyakaan nomor kamar tamu tersebut dan mengambil personal bill dan mempostingnya pada folio tamu. Tagihan itu diserahkan kepada tamu untuk diteliti. Personal bill ini dimintakan pembayaran secara tunai kepada tamu. Kondisi folio setelah dibayar tamu akan menjadi 0.

10. Sedangkan master bill yang akan ditagih sesuai dengan voucher yang dilampirkan di dalam bill itu, ditandatangani oleh ketua rombongan tour atau Tour Leader.

11. setelah Tour Leader dan anggota rombongan menyelesaikan pembayarannya di Front Office Cashier, mereka menuju ke reception desk untuk menyerahkan kunci kamar sambil menanyakan apakah masih ada surat atau pesan yang mungkin tertinggal di key box.

12 Resepsionis menerima mereka dengan sapaan yang sopan dan ramah. Sambil tersenyum resepsionis mengambil kunci kamar yang diserahakan oleh tamu dan kemudian memeriksa surat atau pesan yang mungkin masih tertinggal di key box. Bila ada maka harus langsung diserahkan kepada tamu. Demikian juga barang-barang milik tamu yang masih tersimpan di safe deposit box.

13. Resepsionis menyampaikan terimakasih atas kunjungan rombongan itu dan mengharap di lain waktu agar kembali lagi. Resepsionis kemudian mengucapkan selamat jalan.

14 Ketua rombongan bersama-sama dengan Bell Captain akan memeriksa barang-barang milik anggota rombongan, apakah sudah tepat jumlahnya. Setelah dihitung oleh ketua rombongan barulah kemudian diserahkan kepada yang akan mengantarkan rombongan.

15. Rombongan meninggalkan lobi menuju main entrance di mana kendaraan sudah disiapkan untuk mengangkut rombongan tersebut

16. Doorman membuka pintu kendaraan dan menyapa tamu dengan sopan dan senyum ramah.

17. Bell Captain mengucapkan terimakasih atas kunjungan rombongan itu, menyampaikan selamat jalan dan mengharapkan kedatangan mereka di waktu mendatang.

18. Setelah tamu masuk ke kendaraan, Doorman menutup pintu kendaraan dan menyampaikan selamat jalan. Kendaraan bergerak meninggalkan hotel.

9.4 Tip Seputar Check-Out

Ada beberapa tip yang bisa dilaksanakan untuk melayani tamu yang hendak check-out, yaitu sebagai berikut:

1. Proses check-out yang cepat dan akurat merupakan idaman setiap tamu karena tamu mungkin sudah memiliki acara yanglain dan ingin segera pergi ke sana.

2. Parting, ucapan selamat jalan dan terimakasih, sampai berjumpa dan datang kembali adalah yang sama pentingnya dengan greeting pada saat pertama kali tamu datang. Parting sangat menetukan kesan akhir, yang dapat menarik tamu hotel, hal itu berarti hotel akan mendapatkan income lagi dari tamu. Return guests merupakan bukti nyata bahwa tamu merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh hotel dan telah mendapatkan kesan yang baik di saat menginap di hotel tersebut

3. Penanganan barang oleh Bell Boy dari kamar ke lobi maupun dari lobi sampai ke kendaraan oleh Doorman memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecepatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama