BAB. VIII PENGERTIAN DASAR DRY CLEANING

 DRY CLEANING SYSTEM 

DRY CLEANING






Dry cleaning system adalah proses pencucian pakaian yang menggunakan medium pembasahan dengan sejenis minyak (solvent) dan bukan dengan air. 
Karena itu proses operasionalnya sangat jauh berbeda,akan tetapi prinsip kerja sama yaitu dengan menggunakan chemicalaction dan mechanical action. Dalam proses ini dimulai dengan medium pembasahan yaitu solvent yang juga kadang-kadang dibantu dengan chemical bila dibutuhkan. Sedangkan mechanical action 
dilengkapi dengan konstruksi mesin yang khusus dan juga digerakkan dengan motor. 
Karena perbedaan dalam medium pembahasan yaitu solvent maka pemeliharaannya terhadap kejernihan dalam pembahasan harus dilakukan dengan 
teliti agar diperoleh pencucian yang bersih sesuai yang diharapkan. System ini harus dilakukan dalam satu mesin yang tertutup rapat sekali untuk mencegah 
penguapan solvent. Mesin drycleaning biasanya dibuat untuk berfungsi secara otomatis walaupun ada juga manual khusus untuk pencucian khusus.
Saat ini terdapat dua jenis solvent yang digunakan yaitu petroleum solvent dari alam (minyak bumi) dan synthetic solvent buatan manusia. Dan yang paling aman adalah synthetic solvent yang bernama Percholoroethylene solvent. Jenis ini banyak digunakan di hotel karena tingkat kebakarannya relative lebih kecil, sebab sifat solvent ini tidak dapat terbakar. Walaupun ada bahaya kebakaran menggunakan petroleum solvent namun perusahaan drycleaning banyak menggunakannya karena lebih murah. Ketentuan harus digunakan secara berhati hati supaya terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan. Kedua solvent tersebut harus digunakan sesuai dengan prosedur yang sama.
Bahan utama dalam System Dry Cleaning:
1) Solvent
2) Filter power (bubuk saringan)
3) Carbon (bubuk arang yang diobati)
Cara penggunaan dalam proses drycleaning sebagai berikut:

a. Pre-Coating (memberi lapisan)
Setelah mesin dengan solvent menurut aturannya dimana keadaan tenkinya serta muatan fiternya harus seimbang atau sama besarnya. Artinya bila tangkinya dapat memuat 200 liter solvent maka filternya harus mampu menampung 200 liter solvent. (harus perhatikan baik-baik).Jika pompa mesin dijalankan, maka solvent terus akan berputar dari arah tangki kea rah filter secara seimbang., solvent yang telah dipakai atau terkena pada pakaian kotor harus disaring, sehingga setiapdetik solvent yang terus menerus membasahi pakaian yang sedang dicuci adalah solvent bersih dan telah tersaring (Filtered). Untuk itu pada permukaan saringan harus diberi bubuksaringan atau filter powder agar solvent tersebut tersaring dan jernih. Lapisan-lapisan atau pemberian lapisan bubuk pada saringan ini disebut Pre-coating. Proses ini wajib dilakukan pada saat drycleaning, jika tidak dilakukan maka kotoran yang menyatu dengan solvent akan kembali mengotori pakain yang dicuci. Untuk menentukan banyaknya filter powder sesuai dengan kapasitas mesin tersebut sesuai pabrikasinya. Misalnya sebuah filter mempunyai kapasitas 1000 gallons per hour (gph), maka 2lbs (kurang sedikit dari 1 kg) filter powder cukup untuk melapisi lapisan dari filter tersebut. Selanjutnya pemakaian setiap selesai satu muatan cucian maka filter powdernya harus ditambah 0.5 (setengah) cangkir ataupun 4 ons atau setara 8 sendok makan. Bila filternay ditambah powder atau dicampurkan di solvent maka akan memakan waktu sampai filter powder habis melekat pada lapisan dan pada waktu itu solvent akan kelihatan agak keruh. Sebelum jenir jangan dulu digunakan, setelah jernih baru digunakan kembali. Untuk mengontrol terdapat pada pipa saluran, karena pipanya terbuat dari kaca (sight glass) dan dapat dilihat secara langsung.

b. Carbon 
Carbon biasanya dicampurkan pada solvent saat sore hari sewaktu selesai proses pencucian. Fungsi carbon digunakan untuk membantu pekerjaan filter powder kotoran-kotoran yang tidak di saring karena kotoran tersebut telah larut atau bersenyawa dengan solvent, maka dengan mudah menembus filter powder. Untuk menahan kotoran ini maka perlu bantuan daripada carbon atau bubuk arang yang diperkuat, prosesnya dilakukan pada sore hari sesudah kegiatan dry cleaning, sebab untuk mencegah kemungkinan melekat pada pakaian, tersangkut pada mesin dan menodai pakaian. Proses ini dilakukan sehingga ada waktu bagi carbon mengendap teristirahat semalaman setelah bekerja menarik kotoran. Selain itu ada juga drycleaner menganjurkan untuk menambahkan bersamaan dengan filter powder pada setiap selesai mencuci muatan. Sifat dari pada carbon berbda dengan sifat filter powder, filter powder membuat lapisan pada alat lapisan filter sehingga tersaring, tetapi carbon melekat pada dinding wadah saringan dan lapisan dibuat di filter powder bekerja menghisap dan menahan kotoran berupa minyak, kotoran-kotoran dari celupan yang mungkin keluar. Kesimpulannya bahwa solvent tidak akan bermanfaat bila tanpa bantuan dari pada filter powder serta bantuan carbon. Ketiganya harus bekerja secara bersama dengan seimbang sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya masing-masing untuk memperoleh cucian yang diharapkan sesuai standart.
Menjalankan Mesin Cuci
1) Pompa harus dijalankan terlebih dahulu supaya solvent terus-menerus mengalir dari tangky ke filter dan dari filter ke mesin cuci. Selanjutnya dengan bantun pompa maka filter powder dan carbon yang ditambahkan melalui drum mesin cuci atau melalui pintu tangky.Kedua bahan tersebut ditempatkan pada posisi masing-masing
2) Setelah solvent jernih dilihat dari kaca. Muatan haruslah menurut berat muatan yang telah ditentukan oleh pabrikasi atau dikurangkan dari batas maksimal muatan sepenuhnya.
3) Stel waktu atau pun lamanya pencucian, selanjutnya tinggalkan mesin itu bekerja sendiri hingga selesai, dimana tanda akan berbunyi atau lampu akan menyala ketika pencuciannya telah selesai. Jangka waktu pencucian dapat dilihat dari menit dan menurut keada bahan yang dicuci. Biasanya waktunya 7 menit sampai 15 menit pada pakaian yang kuat konstruksinya dan banyak kotorannya dan sebaliknya. Termterm yang disebut dalam cycle drycleaning adalah: short run (waktu pendek), medium run (waktu sedang) dan long run (waktu panjang).
a. Short run biasanya dihitung : 3 menit
b. Medium run biasanya dihitung : 7 menit
c. Long run biasanya dihitung : 10 – 15 menit.
Selanjutnya extract sesuai dengan keaadaan bahan. Waktu yang diberikan untuk mengextract menurut keadaan:
a. Short run: 1,5 menit.
b. Medium run: 4-5 menit
c. Long run: hingga 6 menit
Extracting dengan putaran yang kencang akan dapat merusak bahan pakaian untukmenghindarinya lebih baik kurang dari pada kekeringan dan akan lebih aman mempersingkat atau memperpencek waktu daripada memperpanjang.
Bahwa ada saat tertentu menemui bahan yang sngat halus atau pakaian yang sangat rumit sehingga tidak harus dengan mesin tetapi harus dengan tangan, tetapi tentunya akan mengalami kehilangan solvent karena penguapan (evaporation) serta kesulitan lainnya yaitu tangan dapat menjadi gatal-gatal dan bau solvent akan menjalar kemana￾mana. Sedapat mungkin bila tidak perlu sekali jangan melakukan drycleaning dengan tangan (by hand).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama